Skip to main content

Persiapan Keberangkatan (PK) LPDP "5 HARI MENGUBAH POLA PIKIR KU"

Foto bersama PK-152 Abhinaya Estungkara
Pada Agustus 2019, alhamdulillah aku mendapatkan pengumuman bahwa aku dinyatakan lulus Beasiswa LPDP untuk meneruskan master ke luar negeri. Salah satu dari rangkaian proses bagi penerima beasiswa adalah "Persiapan Keberangkatan" atau yang sering disebut PK. Persiapan untuk PK sendiri sudah dimulai beberapa minggu sebelum PK dilaksanakan. Sejak bulan September kami sudah tergabung dalam grup Whatsapp dan milis email untuk PK-152 (ini angkatan PK saya, hehe), nama angkatan PK kami adalah Abhinaya Estungkara. Kami sudah mendapatkan banyak tugas sebelum PK, pada dasarnya kegiatan PK ini "Dari Kita dan Untuk Kita", jadi semua hiburan, logistik, dan berbagai acara diisi oleh kita sendiri. Tugas-tugas PK pun beragam, seperti membuat lagu angkatan, membuat logo angkatan, membuat maskot angkatan. menghafal Visi-Misi dan Mars LPDP, membuat susunan acara, membuat koreografi angkatan, membuat kaos angkatan, merancang kegiatan bakti sosial, mempersiapkan logistik acara, mempersiapkan pementasan dan game selama acara, dll. Persiapan PK dimulai dengan memilih perwakilan angkatan (PA). PA ini dipilih yang berdomisili di Jabodetabek, karena mereka akan bertemu dengan PIC PK untuk mengkoordinasikan PK. Terimakasih banyak untuk tim PA kita, karena mereka bekerja sangat keras untuk mewakili anggota yang lain.

Untuk mempersiapkan PK-152, seluruh anggota PK-152 dibagi dalam beberapa divisi, seperti Divisi Acara, Divisi Logistik, Divisi Keuangan dan Administrasi, Divisi Hiburan & Ice Breaking, Divisi Publikasi & Dokumentasi, dll (aku rada lupa😅). Setiap divisi melakukan tugas-tugas tertentu untuk mempersiapkan hari-H PK, tugas-tugasnya sudah sangat implisit ya dengan nama divisinya. Aku sendiri waktu itu tergabung dalam Divisi Hiburan & Ice Breaking, jadi tugasku adalah membantu mempersiapkan game dan ice breaking untuk waktu-waktu kosong selama PK. Di hari-H tugasku jadi memimpin senam pagi bersama setiap pagi ^_^. Selain divisi untuk mempersiapkan acara, seluruh anggota PK juga dibagi dalam beberapa kelompok yang selama acara kita selalu duduk berkelompok. Terdapat 6 kelompok dalam Abhinaya Estungkara, yaitu Arjuna, Bimasena, Gatotkaca, Kresna, Wisanggeni, dan Yudistira. Sebelum PK juga setiap daerah mengadakan Kopdar (pertemuan daerah) Kopdar dilakukan sambil melakukan donor darah, sebagai awal kegiatan sosial kita. Waktu itu saya ikut kopdar di Jakarta, karena kebetulan sedang berkunjung di rumah suami di Tangerang.

Nama Abhinaya Estungkara sendiri memiliki arti filosofis yang sangat mendalam. Abhinaya memiliki arti semangat, sedangkan Estungkara berarti kesanggupan dalam menghadapi masalah. PK-152 berharap untuk selalu semangat menghadapi segala rintangan dalam menggapai cita-cita. Nah, Abhinaya Estungkara memiliki logo dan maskot angkatan juga yang diperoleh dari sayembara internal anggota. Bentuk logo dan filosofinya dapat dilihat dari gambar berikut ini:
Filosofi Logo Abhinaya Estungkara (Source : Dokumentasi PK-152)

Dan maskot angkatan kita bernama 'Si Abhi', yang terinspirasi dari rumah adat Papua. Gambar maskot dan filosofinya dapat dilihat dari gambar di bawah :
Si Abhi - Maskot Abhinaya Estungkara (Source : Dokumentasi PK-152)

Dari logo dan maskot sudah dilihat kan ya, tugas-tugas sebelum PK yang cukup menggetarkan hati, haha... tugas-tugasnya juga menantang karena kami semua mengerjakan tugas dengan diskusi online karena masih berada di daerah masing. Selain logo, kami juga memiliki lagu angkatan yang dapat dilihat di you tube.

Kami juga memiliki senam angkatan, yang juga bisa dilihat di youtube, videonya di bawah ini:

Oke, Setelah bicara mengenai beberapa karya Abhinaya Estungkara, sekarang saya ingin sedikit menceritakan kegiatan selama PK. Susunan acara PK itu sendiri bersifat mendadak, jadi baru diumumkan semalam sebelum acara PK. Hal ini dikarenakan tim PK mengakomodasi pembicara-pembicara yang sangat sibuk, jadi agenda PK benar-benar mengikuti waktu narasumber. Hari pertama PK tentunya adalah pembukaan. Acara pembukaan PK-152 dirancang oleh Divisi Acara, namun banyak rancangan acara yang dipotong karena setelah didiskusikan dengan Tim PK, itu akan terlalu panjang. PK-152 dibuka oleh Bapak Rionald Silaban selaku Direktur Utama LPDP, dan selama acara lain kami banyak dipandu oleh PIC Pk yaitu Bapak Shabahul Arafi beserta tim (Mas Pupuh, Mas Jupri, Mas Mukhlis, Mbak Dwi, Mbak Pelangi, Mbak Ratna, Mbak Retno, Mas Hakam, dan Mas Ginanjar).  Di pembukaan kami menampilkan juga Lagu Angkatan beserta koreografi kami, dan penampilan tari-tari daerah dari penari PK-152 (thanks to all the dancers, kalian benar-benar Heroes). O iya, PIC PK kami Bapak Arafi sempat bilang, Lagu angkatan PK-152 sangat bagus. Terimakasih kepada Mas Majid dan tim yang mengarang lagu angkatan menjadi sangat bermakna dan enak di dengar. Bahkan seorang narasumber pernah mengatakan 'wah ini acara PK nya seperti ajang pencarian bakat, penampilannya sangat bagus-bagus' (terimakasih kepada para performers, you all are amazing 😇). 

PK itu kegiatannya dimulai dari pagi jam 7 sampai 10 malam non-stop, lumayan capek sih, tapi kegiatan sangat asyik dan inspiratif. Selama 5 hari PK, terdapat 8 narasumber inti yang diundang oleh tim PK, beliau-beliau adalah:

1. Drs.  Astera Primanto Bhakti, M.Tax. selaku Dirjen. Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI
2. Brigjen. Pol. Ir. Hamli, M.E. selaku Direktur Pencegahan BNPT
3. M. Fajrin Rasyid selaku Co-Founder dan Presiden Bukalapak
4. Dr. Handry Satriago selaku CEO General Electric Indonesia
5. Teddy Setiawan selaku Professional Art Director
6. Denni Puspa Purbasari, M.Sc., Ph.D. selaku Deputi III Kantor Staf Presiden RI Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis
7. Sabrang Mowo Damar Panuluh (Noe Letto) selaku Budayawan Muda Indonesia
8. Tedja Kusumah selaku Founder Komunitas Ciliwung Puncak Rukun Awi

Narasumber-narasumbernya begitu keren ya, jadi karena tulisan ini tentang bagaimana PK mengubah pola pikirku, saya mau cerita lebih tentang materi-materi dari narasumber. 

Sesi bersama Bapak Rionald Silaban

Di sesi ini Pak Rionald menekankan posisi Indonesia sebagai anggota dari G20 dan memberikan pengaruh besar di dunia. Para awardee Beasiswa LPDP harus memiliki mentalitas untuk mengabdi kepada negeri dan menyelesaikan studi secepatnya. Kami juga diminta menggunakan kesempatan yang diberikan LPDP untuk networking sebanyak-banyaknya dan sepulang ke Indonesia untuk ikut serta mencerdaskan bangsa dimulai dari lingkungan sekitar kita. Beliau juga mengingatkan kita begitu pentingnya bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Sesi dengan Drs.  Astera Primanto Bhakti

Sesi kali ini berbicara tentang Transformasi Generasi Muda dan Tantangan Kepemimpinan Global. Indonesia itu membutuhkan orang-orang baik dalam jumlah yang banyak, karena Indonesia sangat besar. Kita generasi bangsa harus paham masalah ekonomi, karena ini penting untuk era saat ini. Indonesia pun menghadapi beberapa tantangan pembangunan, seperti perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok yang mempengaruhi pembangunan kita. Isu-isu pelayanan publik seperti air minum yang layak dan sanitasi, isu-isu kesejahteraan masyarakat seperti kemiskinan masih kita hadapi. Harapannya Indonesia bisa menjadi negara maju di tahun 2045, dan untuk mencapainya, kita harus memiliki Integritas, karena Integritas adalah segala-galanya!.

Sesi dengan Brigjen. Pol. Ir. Hamli, M.E.

Pada sesi ini Bapak Hamli sharing tentang Penyebaran Radikalisme dan Terorisme serta Upaya Penanggulangannya. Sesi ini berlangsung malam hari, kalau tidak salah jam 7.30 sampai jam 10 malam. Serambi mempertahankan konsentrasi karena sudah mengikuti berbagai sesi seharian, saya berusaha mencerna nasehat-nasehat beliau. Beliau sempat menyampaikan bahwa kami harus rajin-rajin bersyukur, karena tidak semua anak muda RI mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengenyam studi lanjut dengan beasiswa LPDP. Kami juga harus berterimakasih kepada orangtua yang sudah mendukung sampai saat ini. Beliau menasehati kami bahwa pemikiran akan menjadi sikap dan tindakan, sehingga penting bagi kita untuk selalu berpikiran positif. Terorisme sendiri dimulai dari intoleransi yang berkembang menjadi radikalisme. Motif-motif aksi terorisme pun beragam, dimulai dari ideologi agama, solidaritas komunal, motif balas dendam, atau gerakan separatisme. Untuk menjaga diri dari pengaruh dan doktrin terorisme, beliau memberikan wejangan bagi kami untuk berkumpul dengan para anggota awardee lain selama belajar terutama di luar negeri. Dan menghindari mengikuti kegiatan-kegiatan yang mengarah pada intoleransi.  

Sesi dengan M. Fajrin Rasyid

Kak Rasyid yang merupakan CEO dan Presiden Bukalapak ini merupakan lulusan ITB, Harvard University dan Stanford (keren banget kan ^_^). Beliau berbicara banyak mengenai pentingya peran pengusaha di era saat ini. Beliau juga membagikan tujuan utama Bukalapak untuk empowering  ekonomi kecil menengah di Indonesia di era yang penuh dengan VUCA ini. O iya, VUCA adalah singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Era saat ini adalah era dimana perubahan terjadi sangat cepat dan skills yang dibutuhkan beralih dari Technical skills menuju Soft Skills ke Meta Skills. Para pengusaha itu sangat penting, karena rasio pengusaha yang masih sangat rendah dibanding seluruh jumlah penduduk Indonesia (3% di tahun 2017). Padahal profesi pengusaha itu memiliki berbagai keuntungan, diantaranya:
- Waktu kerja yang fleksibel
- Budaya kerja yang fleksibel
- Kesempatan meningkatkan pendapatan.

Kak Rasyid menekankan bahwa kita harus mulai bertanya pada diri kita sendiri "WHAT IS YOUR WHY?". Seperti telah saya sampaikan sebelumnya, alasan beliau mengembangkan Bukalapak adalah untuk empowering  ekonomi kecil menengah di Indonesia, nah beliau menasehati kita untuk mulai memikirkan, apa alasan utama kita bekerja/berkarya. Karena Kak Rasyid bekerja di bidang teknologi, beliau mengingatkan bahwa teknologi yang paling canggih adalah teknologi yang bisa memecahkan masalah dalam kehidupan masyarakat. Inovasi harus dimulai dari kebutuhan pengguna, kita tidak boleh ragu untuk mengganti ide jika sudah tidak relevan dengan pengguna. 

Kak Rasyid membagikan tips untuk menghadapi kompetitor, yaitu dengan memberikan Unique value dan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna. Dalam menjalankan bisnis, tentunya kita memerlukan rekan bisnis. Dalam memilih rekan bisnis, terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu:
- Cari orang yang dapat melengkapi skills kita
- Karakter
- Miliki Hitam di atas putih yang jelas
- Pembagian tanggung jawab harus jelas dengan perhitungan yang jelas pula.

Secara overall, sesi ini membuka wawasan para peserta mengenai pengusaha dan peranan pentingnya dalam pembangunan Indonesia. 

Sesi dengan Dr. Handry Satriago
Pak Handry adalah CEO General Electric (GE) Indonesia. Sesi ini sangat menginspirasi, karena beliau membagikan banyak sekali pengalaman beliau selaku CEO GE Indonesia pertama yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Beliau merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor, Monash University, Institut Pembangunan Jakarta, dan Universitas Indonesia. Berikut adalah sebuah nasehat dari beliau untuk PK 152:

"You guys are the future of Indonesia, the world that we will face tomorrow will be changing a lot". 

Karena perubahan dunia yang sangat cepat, dunia juga membutuhkan orang-orang yang dididik dengan cara baru. Unpredictable cultural changing diakibatkan oleh begitu cepatnya perkembangan teknologi. Bisnis di era saat ini pun sangat berbeda dengan model bisnis era-era sebelumnya. Saat ini, bisnis sangat tergantung dengan engagement, dimana sebelumnya perusahaan dinilai berdasarkan value of products. Challenges for the future businessman is to create engagement. Sebagai contoh, perusahaan raksasa seperti Facebook dan Google mendapatkan nilai dari interaksi mereka dengan pengguna, dan hal ini menjadi tujuan utama bisnis di era saat ini "menciptakan interaksi sebanyak-banyaknya". 

Karena dunia juga menjadi lebih kompleks, kita dianjurkan untuk membaca materi-materi yang bermanfaat dan mengembangkan diri, untuk membuka wawasan kita.

O iya, beliau juga bicara banyak mengenai leadership, salah satu nasehat beliau kepada kita semua adalah :

"Leaders will be good leaders when they can create other leaders. A good leader is a student of leadership". 

Untuk menghadapi tantangan kehidupan, beliau memberikan 3 tips untuk kita, yaitu:
1. HAVE THE FAITH!
2. Punya teman (You are social creatures!)
If you respect others you will be respected.
3. FIGHT!
Doa dan sabar itu bukan strategi, when you fight a lot, a lot of doors will be opened. When you give up, a lot of doors will be closed. 
4. HAVE FUN!

Menarik sekali kan sesinya... Masih ada beberapa sesi yang belum saya share, nanti akan saya lanjutkan lagi lain hari.

Terimakasih sudah membaca. 


Dita Anggraini
Bali, 29 Februari 2020

If there is only a person is benefited from my writing, I will write for that person.

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Mengikuti Short Course Australia Awards "Renewable Energy Technology & Policies"

Tim Australia Awards Short Course Renewable Energy Technology & Policies 2018 Australia Awards Indonesia yang merupakan program beasiswa dari Pemerintah Australia untuk masyarakat Indonesia bukan hanya memiliki Long Term Awards program untuk pendidikan master, namun juga memiliki program Short Term Awards untuk mengikuti pelatihan singkat dengan topik-topik tertentu. Pada tahun 2018, saya memiliki kesempatan untuk mengikuti program Short Course dalam bidang energi terbarukan bersama 20 peserta terpilih lain dari seluruh Indonesia (terutama dari Indonesia Timur). Program Short Course ini terdiri dari 3 fase dengan total durasi 8 bulan, yaitu : Precourse di Indonesia (kurang lebih 3 hari) Kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Jeneponto Precourse untuk mempersiapkan keberangkatan ke Australia, disana kita mendapatkan informasi mengenai jadwal acara, universitas dan institusi tempat kita akan belajar, akomodasi, kultur budaya di Australia, dan yang paling p...

Renewable Energy System at Green School Bali - Helping to Develop the System

It has been 3 years for me working at Green School Bali , as well as explore my curiosity about renewable energy. It is really interesting to be involved in this school, an educational institution that teaches about sustainability and prepares the students to be green leaders. I had an opportunity to be interviewed by Tech for Impact, if you want to read their publication, please read their article HERE . I will say that developing solar and hydro energy in Indonesia is not an easy job, especially since the price of electricity from the public grid is really cheap here. But there are many other values that people must believe in fighting for renewable energy, such as : 1. Think about the environment, renewable energy is clean and low emission. 2. Think about how much is the Indonesian natural resources for renewable energy, if we do not start to develop the system now, other countries will own them in the future, sad! 3. Think about showcasing the future to th...