Dalam setiap lika-liku kehidupan seseorang tentunya pernah
mengalami berbagai kesulitan, baik ringan, biasa, atau dirasa begitu berat.
Kehilangan orang yang disayang, harta benda, kedudukan, penyakit yang parah,
ambisi yang tidak terwujud, atau depresi karena kesalahan yang dilakukan.
Sejatinya, hidup adalah kumpulan masalah dan solusinya, kumpulan kehilangan dan
menerima, dan kumpulan input dan output. Jika setiap peristiwa dan apa yang
dapat kita indra adalah input, maka sikap kita adalah outputnya.
Sebagai anak yang cenderung cengeng dan kekanak-kanakan ( banget,
apalagi dulu ), aku bukanlah orang yang cukup dewasa dalam mengatasi
permasalahan hidupku, aku dulunya bahkan sangat mudah depresi atas masalah yang
kurasa sulit. Tapi satu hal yang aku pelajari dan aku pegang teguh sampai
sekarang, “Bersama kesulitan ada kemudahan, dan segalanya akan berlalu dan
baik-baik saja”. Tanpa adanya kesulitan, tentunya kita tidak akan pernah
berkembang, dan akan stag pada level kepribadian yang sama. Namun dengan
kesulitan dan setiap kesalahan yang kita lakukan, darisitu kita dapat merasakan
konsekuensinya, kemudian mengambil hikmah, dan belajar untuk bisa merespon
peristiwa hidup dengan lebih baik. Oleh karena itu, diantara semuanya, minimal
ada beberapa hal yang harus kita garis bawahi , yaitu :
1. Setiap orang pasti melakukan kesalahan, dengan begitu kita bisa
belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama
Manusia adalah tempat salah dan lupa, terkadang hal yang benar
menurut kita dipandang salah menurut orang lain. Dengan begitulah kita dapat
belajar, supaya tidak mengulangi kesalahan dimasa depan.
2. Hidup adalah pilihan dan konsekuensi, ketika
kamu sudah memilih, bersiaplah untuk konsekuensinya.
Ada konsekuensi dari
setiap langkah yang kita ambil, yang kadang tidak terbayang sebelumnya. Namun
perlu kita sadari, kita tidak akan pernah bisa lari dari konsekuensi itu. Oleh
karena itu yang dapat kita lakukan adalah berbesar hati dengan setiap
konsekuensi dan berhati-hati dalam membuat pilihan (penulis sendiri sedang
berhati-hati banget dalam membuat pilihan).
3. Ketika suatu pintu
tertutup, maka pintu lain akan dibuka Tuhan, pintu yang pasti kamu syukuri
dikemudian hari.
Hal ini sudah penulis
rasakan sendiri, melakukan kesalahan, lalu kehilangan sesuatu yang sangat kita
inginkan, kemudian terjatuh. Namun, ketika kamu bangkit, akan ada pengganti
yang jauh lebih baik untukmu, itu adalah suratan Tuhan. Jadi kita tidak boleh
terus terpuruk dan meratap, Move on ^_^.
4. Kamu adalah cerminan dari lingkunganmu.
Nah ini adalah hal yang
penting, kita adalah hasil dari pengaruh lingkungan kita. Makanya kita harus
pintar mencari lingkungan. Cari lingkungan yang mendukung keinginanmu. Berada
di sekitar orang rajin, bakal bikin kita ketularan rajin, dan sebaliknya. Bukan
berarti pilih-pilih teman, hanya upayakan berada di lingkungan yang tepat. Itu
adalah investasi yang besar.
5. Terkadang terlalu
memperdulikan omongan orang lain itu dapat mengecilkan kita, sejatinya kitalah
yang paling tahu diri kita sendiri.
Kita adalah orang yang
paling mengenali diri dan batasan kita, sehingga jangan memaksakan diri karena
orang lain. Setiap ketakutan akan anggapan orang akan menjadi belenggu bagi
kita, sehingga, kita harus mampu menyaring pengaruh luar dengan cukup baik.
Terkadang bagi penulis, menutup sedikit telinga, akan membuat hati kita lebih
kuat.
6. Sadar tidak sadar, Tuhan lebih tahu yang
baik untuk kita. Jadi terus bersyukur dan terus syukuri nikmatnya.
Apapun yang kita terima
dan alami sejatinya adalah ketetapan yang di Atas. Terkadang apa yang baik
menurut kita belum tentu baik di mata Tuhan, tapi ingatlah bahwa Tuhan jauh
lebih tahu yang terbaik bagi kita. Sehingga doa adalah kekuatan yang akan
membawa keajaiban, saat kita hampir putus asa, pasti pertolonganNya datang… ini
pasti, kepastian yang sangat PASTI. Segalanya harus disyukuri, dan semua pasti
baik-baik saja ^_^.
Ketika hidup terasa
begitu sulit, kita harus mampu menguatkan diri kita dan bersyukur. Di atas
langit masih ada langit. Sesulit apapun hidup pasti masih ada orang lain yang
mengalami hal yang lebih sulit, sehingga kita harus terus bersyukur. Belajar
untuk tidak meratap atas kesalahan, namun bergerak maju dan ambil pelajaran
agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Penulis sendiri sedang mengalami
banyak pergolakan batin. Tapi , jangan pernah lupa, meskipun hal buruk datang ,
hal baik yang datang JAUH lebih banyak dan harus kita syukuri. Semoga Tuhan
senantiasa melindungi dan mempertemukan kita dengan orang-orang baik.. Amin ^_^
Dita Anggraini
Suatu hari di tahun
2015
kok 2015? hihihi
ReplyDeleteIya soalnya itu ditulis tahun 2015 ^_^
Delete