Skip to main content

Cerita di Bawah Langit Senja Pulau Nyamuk


Pernahkah engkau melihat hamparan laut biru yang begitu luas dengan kerlap-kerlip airnya terpapar sinar matahari ? Bagaikan kristal-kristal permata biru yang begitu indah, gemericik arus laut dengan ombak yang begitu tenang telah membuatku jatuh cinta pada lautan ini saat pertama kali menaiki kapal dari Pulau Karimunjawa menuju Pulau Nyamuk. Bisa dibilang ini adalah pengalaman pertama bagi saya menaiki kapal kecil untuk membelah lautan, tak urung para perempuan anggota Tim KKN Pulau Nyamuk menjerit-jerit dalam perjalanan setiap kali kapal mengalami guncangan-guncangan yang belum biasa kami rasakan, meskipun pada akhirnya guncangan ombak telah menjadi hal yang biasa kami alami selama KKN di Pulau Nyamuk.
Ketika kapal yang engkau tumpangi semakin mendekati Pulau Nyamuk, maka akan bisa dilihat lautan dangkal yang begitu bening dan bersih. Dan dapatkah anda lihat, ikan-ikan karang warna-warni yang seolah-olah melompat di antara rerumputan dan karang, anemon laut yang melambai-lambai, ubur-ubur kecil yang berenang-renang bagaikan jeli putih kemerah-merahan, sekumpulan bulu babi hitam yang menempel di karang-karang, dan biota laut yang begitu indah di dasar pantai. Anda pasti akan merasa sangat ingin menceburkan diri ke dalam air laut dan menikmati pemandangan dalam air yang begitu indah, tapi tunggu dulu. Karang-karang di dasar pantai akan menjadi sangat berbahaya bila berenang tanpa perlengkapan, dan berhati-hatilah terhadap ubur-ubur serta ikan pari yang bahkan tak tampak di balik pasir yang begitu putih. Anda harus berhati-hati mencari lokasi berenang yang aman dari karang dan binatang laut yang berbahaya.
Sejenak mari lupakan pesona keindahan pantai Pulau Nyamuk, mari kita pandangi jalanan pertama yang harus dilewati dari dermaga menuju perumahan warga. Ramahnya penduduk desa akan menjadi pemandangan yang indah di dermaga, warga desa yang begitu antusias terhadap kedatangan tim KKN dan dengan ikhlas bergotong –royong membawakan barang-barang tim serta mengantarkannya menuju pondokan tim. Anda akan melewati jalanan berbeton yang sebagian besar juga masih berupa tanah padat, dengan rumah warga yang begitu khas pinggir laut, dan tanpa penerangan jalan. Listrik di pulau ini hanya bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Gelapnya malam di jalanan, membuat bintang-bintang terlihat begitu terang bagaikan berada di hamparan luas sebuah planetarium. Jika engkau keluar menuju dermaga di malam hari, akan ada segerombolan anak-anak kecil yang tengah mencari kepiting, atau bapak-bapak yang sekedar berkumpul dan merokok bersama. Keasrian khas pedesaan yang mungkin jarang ditemui selama di perkotaan.
Selama menjalankan program KKN 1,5 bulan di Pulau Nyamuk, tidak dapat dipungkiri terdapat begitu banyak kenangan baik dan buruk, suka dan duka, namun yang pasti adalah kenangan yang penuh dengan hikmah. Program demi program dari seluruh kluster dilaksanakan hingga KKN berakhir. Warga Pulau Nyamuk cenderung menyukai acara-acara yang berkesan menghibur dan cenderung kurang menyukai acara-acara serius seperti sosialisasi. Tak ayal, mahasiswa KKN harus mampu mengemas setiap proker menjadi program yang tidak membosankan dan mampu menghibur. Program-program yang melibatkan anak-anak dan remaja juga menjadi langkah yang membutuhkan tenaga dan pemikiran ekstra, karena anak-anak Pulau Nyamuk yang bisa dibilang sangat atraktif dan terlewat lincah. Kesulitan-kesulitan semacam itu tidak menyurutkan semangat peserta KKN-PPM UGM untuk membangun Pulau Nyamuk menjadi lebih baik.

Dari sekian banyak proker setiap klaster yang dilaksanakan, bagi saya sebagai anggota saintek, saya ingin menceritakan tentang seluk beluk proker saya dalam bidang energi dan teknologi. Yang pertama bagi saintek untuk disoroti adalah masalah sulitnya komunikasi di Pulau Nyamuk. Disini tidak ada sinyal handphone kecuali harus dikuatkan menggunakan antenna khusus. Apalagi sinyal internet, hal tersebut juga sempat membuat saya dimarahi orangtua saya karena telat menelpon rumah di hari raya Idul Fitri, bahkan sempat kehilangan kontak selama lebih dari 2 minggu dengan orang rumah. Untuk memudahkan komunikasi dan informasi di Pulau Nyamuk, kluster saintek mengangkat program pengadaan jaringan internet gratis yang dapat diakses di balai desa. Dengan penuh syukur, akhirnya instalasi internet gratis telah tersedia di Pulau Nyamuk. Meskipun seluruh tim KKN selalu memiliki niat yang baik dalam program, pasti tak ada gading yang tak retak. Program pengadaan internet gratis menimbulkan pro dan kontra antar warga dipicu kekhawatiran para orangtua terhadap dampak negatif internet bagi anak-anak mereka. Konten pornografi dan kecanduan menjadi sorotan utama para orangtua. Hal itu memacu tim KKN UGM mengambil sikap, pembatasan akses segera dilaksanakan, dan sosialisasi serta pemahaman kepada warga serta siswa sekolah dan pemuda mengenai internet positif terus digencarkan. Semoga setelah kepulangan tim KKN dari Pulau Nyamuk, hal yang ditinggalkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Selain pengadaan akses internet gratis, kami juga melakukan evaluasi dan turut serta dalam pengelolaan PLTS serta PLTD. Mengenai PLTS, ada sebuah cerita unik dibalik PLTS yang dihibahkan pemerintah bekerjasama dengan kontraktor Jerman yang menjadi salah satu penopang energi di Pulau Nyamuk tersebut. Karena beban yang melebihi kapasitas, 2 dari 5 charger controller PLTS mengalami kerusakan dan menimbulkan penurunan performansi yang drastis dari PLTS tersebut. Hal tersebut juga berati bahwa terdapat 2×20 baterai 2 Volt seri yang tidak dipergunakan, dan 2 inverter canggih yang juga tidak dipergunakan. Hal tersebut sangat miris bagi saya, melihat betapa canggihnya perangkat PLTS yang dipasang, dan membayangkan kerugian finansial dan sumberdaya yang cukup besar. Hal yang lebih miris lagi adalah kurang bijaksananya penggunaan listrik yang sebenarnya sangat terbatas di pulau ini. mengingat betapa kecilnya efisiensi photovoltaic, namun masih sering dilihat di siang hari lampu-lampu PLTS menyala dan tidak dimatikan oleh warga. Dalam berbagai hal sebagai mahasiswa yang melaksanakan program KKN, kita memang tidak boleh lupa bahwa hal terpenting dan tersulit yang harus diusahakan adalah “merubah pola pikir”. Dari perubahan pola pikir itulah kita bisa merubah kebiasaan, dan kebiasaan yang berubah akan merubah jalannya kehidupan, dan dari situlah kita akan bisa membuat kemajuan, sedikit demi sedikit. Ya, kemajuan sedikit demi sedikit adalah pembawa rasa syukur yang begitu luar biasa, dalam segala bidang. Termasuk program utama yang diangkat tim KKN ini, yaitu bidang pendidikan. Bagaimana merubah pola pikir masyarakat tentang betapa pentingnya pendidikan bagi generasi muda Pulau Nyamuk, dan bagaimana meyakinkan para siswa untuk lebih tekun dan mencintai sebuah pembelajaran. Bagi saya yang membawa program-program terlihat seperti pembangunan berbagai macam instalasi tambahan di Pulau Nyamuk, merubah pola pikir merupakan sebuah usaha yang mungkin hasilnya nampak abstrak dan penuh dengan kekhawatiran, apakah sepeninggal tim KKN ini, masih ada pola pikir baru itu di benak masyarakat?
Pada akhirnya seluruh kegiatan dan rangkaian program yang dilakukan tim KKN-PPM UGM Pulau Nyamuk 2016 adalah sebuah doa dan usaha, untuk membuat kemajuan bagi masyarakat. Namun hasil yang dihasilkan tidak akan dapat diprediksi, karena segalanya kembali pada sebuah ketentuan “manusia hanya mampu berusaha, dan begitu banyak faktor yang mempengaruhi hasil usahanya”. Oleh karena itu, hanya doa yang dapat dipanjatkan di penghujung waktu keberadaan KKN-PPM UGM di Pulau Nyamuk tahun ini. Senja di dermaga baru dengan langit kejinggaan yang begitu indah menjadi saksi, betapa indahnya pulau kecil ini. Hamparan biru laut yang memantulkan jingga sang surya yang mulai lelah, kelap-kelip pantulan cahaya di air bagaikan kristal-kristal di tengah hamparan samudra. Sepercik surga dunia yang dimiliki Indonesia, dengan sebongkah keceriaan hidup yang semoga tetap terjaga, karunia Tuhan akan kehidupan laut yang indah. Semoga doa kami di ijabah, untuk kehidupan dan pendidikan yang lebih baik, semoga generasi-generasi emas Pulau Nyamuk dapat memandang dunia lebih luas dan menunjukkan keindahan wajah kampung halamannya yang terbalut keramahan di luar sana.

Di bawah langit Senja
Pulau Nyamuk
31 Agustus 2016
Dita Anggraini
13/348512/TK/40949
KKN_PPM UGM 2016

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengalaman Mengikuti Short Course Australia Awards "Renewable Energy Technology & Policies"

Tim Australia Awards Short Course Renewable Energy Technology & Policies 2018 Australia Awards Indonesia yang merupakan program beasiswa dari Pemerintah Australia untuk masyarakat Indonesia bukan hanya memiliki Long Term Awards program untuk pendidikan master, namun juga memiliki program Short Term Awards untuk mengikuti pelatihan singkat dengan topik-topik tertentu. Pada tahun 2018, saya memiliki kesempatan untuk mengikuti program Short Course dalam bidang energi terbarukan bersama 20 peserta terpilih lain dari seluruh Indonesia (terutama dari Indonesia Timur). Program Short Course ini terdiri dari 3 fase dengan total durasi 8 bulan, yaitu : Precourse di Indonesia (kurang lebih 3 hari) Kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Jeneponto Precourse untuk mempersiapkan keberangkatan ke Australia, disana kita mendapatkan informasi mengenai jadwal acara, universitas dan institusi tempat kita akan belajar, akomodasi, kultur budaya di Australia, dan yang paling p...

Persiapan Keberangkatan (PK) LPDP "5 HARI MENGUBAH POLA PIKIR KU"

Foto bersama PK-152 Abhinaya Estungkara Pada Agustus 2019, alhamdulillah aku mendapatkan pengumuman bahwa aku dinyatakan lulus Beasiswa LPDP untuk meneruskan master ke luar negeri. Salah satu dari rangkaian proses bagi penerima beasiswa adalah "Persiapan Keberangkatan" atau yang sering disebut PK. Persiapan untuk PK sendiri sudah dimulai beberapa minggu sebelum PK dilaksanakan. Sejak bulan September kami sudah tergabung dalam grup Whatsapp dan milis email untuk PK-152 (ini angkatan PK saya, hehe), nama angkatan PK kami adalah Abhinaya Estungkara. Kami sudah mendapatkan banyak tugas sebelum PK, pada dasarnya kegiatan PK ini "Dari Kita dan Untuk Kita", jadi semua hiburan, logistik, dan berbagai acara diisi oleh kita sendiri. Tugas-tugas PK pun beragam, seperti membuat lagu angkatan, membuat logo angkatan, membuat maskot angkatan. menghafal Visi-Misi dan Mars LPDP, membuat susunan acara, membuat koreografi angkatan, membuat kaos angkatan, merancang kegiatan bakti s...

Renewable Energy System at Green School Bali - Helping to Develop the System

It has been 3 years for me working at Green School Bali , as well as explore my curiosity about renewable energy. It is really interesting to be involved in this school, an educational institution that teaches about sustainability and prepares the students to be green leaders. I had an opportunity to be interviewed by Tech for Impact, if you want to read their publication, please read their article HERE . I will say that developing solar and hydro energy in Indonesia is not an easy job, especially since the price of electricity from the public grid is really cheap here. But there are many other values that people must believe in fighting for renewable energy, such as : 1. Think about the environment, renewable energy is clean and low emission. 2. Think about how much is the Indonesian natural resources for renewable energy, if we do not start to develop the system now, other countries will own them in the future, sad! 3. Think about showcasing the future to th...