Skip to main content

Posts

Motivations and Expectations of Study at Electric Power Engineering KTH

This essay was made for Sustainable Electric Power Engineer assignment at KTH           Coming from Indonesia, an archipelago country with more than 17,000 islands, I see different challenges on electricity generations and distributions faced by my country. Indonesia has achieved a 98.86% electrification ratio since 2019, but regional disparities of electricity access are still happening. Many electrified regions, especially in Eastern Indonesia, have not had access to 24 hours electricity [1]; this impedes the development of other sectors such as economic, education, or health.  Therefore, I am motivated to pursue a career in the energy sector to take part in improving the life quality of many Indonesian citizens by providing more reliable energy access for society. By studying in the Electric Power Engineering [2] program in KTH, I wish to have a solid understanding of the electrical system, its operation and planning that will be beneficial to dev...

Procrastination

This essay was made for an assignment for Sustainable Electric Engineer Course at KTH It is a common thing that people do tasks based on their justification of urgency. I usually do that too. However, sometimes, I have a bias in the way I evaluate my priority. It doesn’t mean that I purposely delay things I have to do; I do it unconsciously, thinking this might be a priority when actually it’s less critical. After reading the “How to Beat Procrastination” article [1], I realized that practising calculated procrastination results in myself cramming before the deadline. That happens for study and other things sometimes; making a priority scale is not always accurate. Procrastination is not only putting me under stress, unsatisfactory results, it also makes me less enjoying the process of doing something due to the limited amount of time still exists.   Before I came to KTH, I had a beautiful plan to read all the materials needed before the classes and revisit them after the clas...

Hidup untuk Bahagia?

Banyak orang bilang, hidup itu mencari bahagia. Dulu, aku kira juga begitu. Namun sekarang, pikiranku sedikit berbeda. Mana ada bahagia jika tidak mengenal yang lain? Sedih, cemas, putus asa, menyesal, bingung.. semua itu harus dirasakan dan dinikmati juga. Karena dari mereka, kita terinspirasi untuk memaknai apa artinya bahagia. Stokholm 31 Janurari 2022 18:27

Believe you can, and you are half way there

  23 January 2022 Stockholm, Sweden

Sunset in Malvinas Vag

Kadang letih, ketika hidup rutinitas seperti itu. Berjalan seperti bakekok, hehehehe Tapi saat senja, lalu mengambil komputerku, let's do this Ayo kita melukis sebisanyaa.. Lalu dinikmati goresannya dalam jiwa  15 January 2022

DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN

Bukan sebuah imajinasi, ini nyata, sedihnya, banyak tidak dipedulikan masyarakat Indonesia yang budaya patriarkinya kuat sekali ^_^. Laki-laki adalah pemimpin keluarga -- sering disalah artikan sebagai 'penguasa utama dalam keluarga' di dalam masyarakat. Perempuan nggak boleh berpendapat! - Anak laki-laki adalah jagoan, lalu anak perempuan? Kadang tersisihkan dan tidak mendapatkan dukungan yang sama. - Punya anak perempuan saja, ditanya, 'kapan punya yang cowok nih?', seolah anak perempuan saja tidak cukup. Lah kalau memang anaknya perempuan masak harus punya anak terus sampai dapat yang laki-laki? - Jika alasan agama menjadi alasan banyak orang melakukan hal itu, jangan salah, agama Islam yang sering dijadikan topeng orang melakukan diskriminasi terhadap perempuan itu sangat-sangat menjunjung tinggi perempuan. - Nabi itu mengangkat derajat perempuan. Istri baginda Nabi adalah seorang saudagar sukses, lalu bagaimana sebagian umat memandang perempuan yan...

TUHAN MAHA TAHU APA YANG ADA DI DALAM HATI

Kali ini aku mau cerita tentang kejutan-kejutan yang terjadi akhir-akhir ini dalam proses pendaftaran universitas untuk S2. Cukup panjang, dan ini sharing pengalaman.. silahkan diambil yang baik-baik saja yak Pas SMP, aku pengen banget lanjut ke sebuah STM Pembangunan, pengen jadi engineer laahh.. tapi waktu itu tidak memungkinkan. Sampai keinginan itu terlupakan loohh, dan tahun 2013, berakhir juga akhirnya aku di Fakultas Teknik UGM, nah aku reflected ke masa kecilku... 'I always wanted this, right?'. Setelah lulus kuliah, saya mulai bekerja di semester terakhir, sambil urus skripsi, di bidang energi terbarukan, akhirnya saya punya banyak sekali kesempatan belajar dari mentor-mentor sekaligus belajar bahasa Inggris, karena bekerjanya di lingkungan multinasional. Dengan persiapan belajar simulasi IELTS kurang lebih 2 minggu dengan teman2 ditempat kerja, saya ambil tes IELTS. Anak yang tidak bisa membedakan past tense dan present tense di awal kuliah ini bisa dapat...