Bukan sebuah imajinasi, ini nyata, sedihnya, banyak tidak dipedulikan masyarakat Indonesia yang budaya patriarkinya kuat sekali ^_^.
Laki-laki adalah pemimpin keluarga -- sering disalah artikan sebagai 'penguasa utama dalam keluarga' di dalam masyarakat. Perempuan nggak boleh berpendapat!
- Anak laki-laki adalah jagoan, lalu anak perempuan? Kadang tersisihkan dan tidak mendapatkan dukungan yang sama.
- Punya anak perempuan saja, ditanya, 'kapan punya yang cowok nih?', seolah anak perempuan saja tidak cukup. Lah kalau memang anaknya perempuan masak harus punya anak terus sampai dapat yang laki-laki?
Laki-laki adalah pemimpin keluarga -- sering disalah artikan sebagai 'penguasa utama dalam keluarga' di dalam masyarakat. Perempuan nggak boleh berpendapat!
- Anak laki-laki adalah jagoan, lalu anak perempuan? Kadang tersisihkan dan tidak mendapatkan dukungan yang sama.
- Punya anak perempuan saja, ditanya, 'kapan punya yang cowok nih?', seolah anak perempuan saja tidak cukup. Lah kalau memang anaknya perempuan masak harus punya anak terus sampai dapat yang laki-laki?
- Jika alasan agama menjadi alasan banyak orang melakukan hal itu, jangan salah, agama Islam yang sering dijadikan topeng orang melakukan diskriminasi terhadap perempuan itu sangat-sangat menjunjung tinggi perempuan.
- Nabi itu mengangkat derajat perempuan. Istri baginda Nabi adalah seorang saudagar sukses, lalu bagaimana sebagian umat memandang perempuan yang berusaha sebagai perempuan dari sisi negatif? (tidak mengurus keluarga, dll - tanpa digeneralisir, pandangan ini banyak).
Aisyah istri Nabi, beliau dibimbing langsung oleh Nabi dan beliau ahli dalam berbagai ilmu, beliau terus belajar. Lalu kenapa dimasyarakat perempuan sering dibatasi karena tugas utama yang diturunkan adalah Kasur-Dapur-Sumur?
- Literasi sejarah pun banyak sekali menjadi bukti bagaimana peran perempuan terhadap peradaban.
Sedih nggak sih melihat diskriminasi itu terjadi kita atau perempuan di sekitar kita?
Bagaimana masyarakat lupa, bahwa perempuan adalah ibu dari generasi yang membentuk peradaban. Jika perempuan tidak cerdas, maka generasi penerus nya juga tidak akan terdidik.
Mulai aja dulu, edukasi mulai dari diri sendiri dan sekitar.
#ini adalah opini saya, kita berhak beropini beda ^_^Mulai aja dulu, edukasi mulai dari diri sendiri dan sekitar.
Comments
Post a Comment