Skip to main content

TIPS AND TRICKS BELAJAR IELTS SECARA OTODIDAK



Halo, perkenalkan nama saya Dita. Saat ini saya merupakan mahasiswa Master di KTH Royal Institute Technology, Swedia. Mendaftar program kuliah di luar negeri tentunya membutuhkan bukti kecakapan bahasa. Nah, karena saya sering mendapatkan pertanyaan soal tes IELTS, saya menulis blog ini untuk membagikan pengalaman saya mempersiapkan tes IELTS. 

APA ITU IELTS?

International English Language Testing System (IELTS) merupakan tes untuk mengukur kemampuan berbahas Inggris untuk keperluan bekerja atau belajar. Ada 4 aspek yang akan diuji : listening (mendengarkan), reading (membaca), writing (menulis), speaking (berbicara). O iya, IELTS bukan satu-satunya tes untuk mengukur kecakapan berbahasa Inggris ya guys, ada juga tes lain seperi TOEFL atau TOEIC. Jangan lupa untuk dicek persyaratan yang dibutuhkan sesuai dengan keperluan masing-masing.

Kenapa belajar IELTS secara otodidak?

Alasan saya belajar IELTS secara otodidak, sejujurnya karena saat itu saya juga sibuk bekerja dan belajarnya diwaktu senggang saja. Ada banyak sekali materi-materi yang bisa diakses di internet atau di berbagai buku soal tes IELTS. Akan tetapi, jika teman-teman memutuskan untuk mengikuti les atau program belajar, tentunya itu sangat baik dan dapat membantu mengatur proses belajar menjadi lebih disiplin. Jadi bebas sekali memilih metode belajar yang lebih cocok untuk sikon masing-masing. Nah untuk artikel kali ini, berikut ini tips dari saya untuk belajar IELTS secara otodidak. Selain itu, ada banyak sekali materi yang bisa kita akses dengan gratis di internet, jadi saya rasa, dengan kedisiplinan, belajar IELTS secara otodidak sudah cukup.

TIPS & TRICKS BELAJAR IELTS SECARA OTODIDAK

1. Buat SMART GOAL dan rencana belajar


Menurut saya, untuk setiap target, penting sekali untuk memiliki SMART GOAL, yaitu target yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berdeadline. Hal ini penting supaya kita memiliki target yang jelas dan dapat mempersiapkan strategi sesuai dengan target kita. SMART GOAL untuk belajar tes IELTS misalnya seperti berikut :

" Desember 2022 saya harus mengikuti tes IELTS dan mendapatkan skor minimal 6.5"

Dengan smart goal tersebut, kita bisa merumuskan apa saja yang perlu kita lakukan untuk mencapai target tersebut. Kemudian berusaha menjadi disiplin karena waktu kita terbatas untuk mencapai goal tersebut. Tapi jangan lupa, target kita juga harus mungkin untuk tercapai, jangan sampai target nya terlalu tinggi dan kita malah tertekan dengan target itu sendiri.

2. Analisa Strengths & Weaknesses dalam berbahasa Inggris

Jika sudah membuat target, salah satu hal penting lain adalah mengetahui strengths (kelebihan) dan  weaknesses (kekurangan) kita sendiri. Ingat, yang paling mengenali diri kita adalah kita sendiri. Jadi kita harus paham betul, di aspek mana yang perlu kita asah lebih. 

Misalnya, kita sudah merasa punya pengetahuan kata (vocabularies) yang sudah lumayan banyak, tapi grammar kita kurang, jadi nya kita harus lebih banyak memperbaik grammar. Mengetahui kelebihan dan kekuaran dalam berbahasa Inggris itu penting sekali, karena waktu belajar yang terbatas, kita jadi tahu mana yang harus dipelajari terlebih dahulu.

3. Pelajari struktur soal-soal test IELTS

Soal-soal dalam tes IELTS itu sangat terstruktur dan bisa dipelajari strukturnya. Misalnya saja kita bahas IELTS Writing Task 1 sebagai contoh, dimana kita harus menulis deskripsi interpretasi data minimal 150 kata. Dalam tugas itu, data visual yang diberikan bisa merupakan tabel, diagram, atau peta. Untuk menginterpretasikan data, kita bisa menulis 3 paragraf : introduction (paraphrasing the question and give a short overview) , main paragraph 1 (menjelaskan setengah dari data), dan main paragraph 2 (menjelaskan sisa setengah data yang belum dibahas). Perlu digarisbawahi disini, bahwa untuk writing task 1, kita tidak perlu memberikan kesimpulan sama sekali. 


Memahami struktur soal memudahkan kita untuk membelajari aspek-aspek yang dibutuhkan, dan juga membantu kita menyusun informasi secara koheren dan kohesif. Dengan mengetahui struktur soal, kita juga bisa mempersiapkan vocabularies  yang tepat untuk menjawab, sehingga proses kita menghafal suku kata dapat terarah. Misalnya, untuk menunjukan tendensi pergerakan data pada line chart, atau bar chart , kita bisa menggunakan kata seperti di bawah ini :


Informasi seperti di atas tersedia secara luas di internet, sehingga kita bahkan tidak membutuhkan biaya tambahan untuk mengakses materi belajar IELTS.

4. Buat jadwal belajar dan disiplin


Setelah memahami struktur soal IELTS dan memiliki bayangan tentang seberapa banyak beban belajar yang kita miliki, akan lebih baik jika kita sempatkan membuat jadwal belajar. Meskipun sebelumnya saya bilang bahwa persiapan IELTS saya cenderung flexibel, tidak berati bahwa jadwal belajar saya tidak teratur yang teman-teman. Saya percaya bahwa manajemen waktu dan skala prioritas itu penting untuk membuat kita berada dalam track dan timeline sesuai rencana. 

Apalagi jika teman-teman disini mempersiapkan tes IELTS ditengah kesibukan bekerja, berumah tangga, atau kuliah, saya sarankan untuk mengorganisir jadwal belajar. Saya biasanya memulai hari dengan menulis jurnal, dan berusaha untuk disiplin mengikuti to do list yang ada di jurnal tersebut. Kita juga bisa membuat rencana jangka pendek, misalnya, setiap minggu nya teman-teman menargetkan 6 jam belajar IELTS, dan bisa di break down sesuai dengan waktu senggang masing-masing.

Memiliki smart goal seperti di poin pertama tadinya akan membuat kita lebih terdorong untuk disiplin dan menyempatkan waktu untuk belajar. Satu bulan sebelum deadline kita melakukan tes IELTS, segera daftar untuk tes IELTS nya. Sejujurnya, setelah saya mendaftar, saya jadi lebih rajin belajar. Karena tes IELTS juga lumayan mahal (3 jutaan, terkadang ada selisih harga sedikit di lain daerah atau institusi, tapi sekitaran itulah), kita pasti terpacu belajar agar uang yang kita bayarkan tidak sia- sia dong...

5. Perbanyak latihan soal

Seperti pepatah terkenal "Practice makes perfect", memperbanyak latihan soal IELTS juga sangat penting. Dari latihan soal ini, kita juga meningkatan vocabularies, listening skills, reading skills, dan writing skills kita. Saya sendiri juga lebih suka belajar soal dibandingkan membaca materi-materi IELTS. Untuk latihan soal, ada banyak cara dan sumber yang bisa kita gunakan. Mulai dari membeli buku, pdf-pdf yang bisa tersedia di internet, atau menggunakan akses web latihan IELTS.

Untuk saya sendiri, saya lebih suka latihan IELTS di website IELTS online test atau mini IELTS , karena interface nya mirip dengan IELTS berbasis komputer di dunia nyata, ada batasan waktu pengerjaan, dan ada pembahasan jawaban soal setelah kita submit jawaban kita. 

Untuk website seperti di atas, mereka menyediakan akses gratis untuk latihan dan jawaban listening dan reading (karena soalnya pilihan ganda, jadi bisa dicek secara otomatis oleh sistem), namun untuk writing dan speaking biasanya disediakan sesi berbayar. Bagusnya, kita masih bisa mengakses soal-soal writing dan speaking secara gratis. Untuk review writing and speaking skills,  rata-rata teman-teman memerlukan program-program berbayar, disitu keunggulan mengikuti les IELTS. 

Karena saya sendiri hanya latihan otodidak, saya sering latihan speaking dan merekam diri saya sendiri, kemudian memeriksa rekaman tersebut ( biasanya kita bisa menyadari kesalahan grammar dan lainnya dari rekaman ini, yang tidak kita sadari saat menjawab). Teman-teman juga bisa berbicara di depan cermin atau simulasi dengan orang lain yang sedang sama-sama mempersiapkan tes IELTS.

6. Integrasikan belajar Bahasa Inggris dalam hiburan sehari-hari


Hal ini bisa dibilang merupakan tips terpenting yang ingin saya berikan. Karena belajar materi dan soal terkadang sangat membosankan, kesadaran sebagai pembelajar setiap saat itu penting. Kita harus sadar penuh bahwa setiap detik adalah proses belajar, dan kita bisa belajar bahkan dalam kegiatan hiburan kita. Misalnya, mendengarkan podcast, menulis diary, mendengarkan musik, atau menonton film berbahasa Inggris. Ketika sedang menonton film di Netflix misalnya, gunakan subtitle berbahasa Inggris dan coba juga perhatikan kata-kata yang digunakan disana (santai aja sih jangan terlalu serius, tapi kita coba tangkap pembicaraan mereka). Atau ketika kita mendengarkan lagu berbahasa Inggris, kita perhatikan tipis-tips pengucapan (pronunciation) si penyanyi. 

7. Jangan menunda-nunda


Tips terakhir yang ingin saya sampaikan adalah "jangan menunda-nunda". Natural sekali untuk memiliki rasa malas atau mencari alasan menunda sesuatu, ini terjadi kepada saya juga, hehe.. Tapi yang terpenting, kita harus tahu kapan mulai bergerak setelah beristirahat. Tentunya bersantai dan beristirahat itu penting, tapi jangan sampai terlalu terlenakan. O iya, seringkali juga kita menunda sesuatu karena kita takut melewati prosesnya, takut nanti gagal, sehingga kita memilih untuk tidak mencoba sama sekali. Itu manusiawi, tapi.. semua rasa lelah itu akan terbayar nantinya setelah kita mencapai target kita. Jadi tunggu apa lagi, segera buat SMART GOAL dan mulai persiapan IELTS nya!

Finally, untuk setiap section di tes IELST, berikut ini tricks dari saya (maaf sesi yang ini berbahasa Inggris ya, saya copas dari materi yang pernah saya tulis, hehe)

1. Listening

  • Read the instructions before the start of the recording.
  • Read the questions before the paragraph starts.
  • Find keywords and synonyms
  • Put attention on grammar and spelling
  • Eliminate options in multiple-choice by marking
  • If you miss an answer, don't worry - the test must go on ^_^
  • Make sure you include an answer to every question.
  • No improvisation - the answer is in the recording only
  • Simultaneous listening, writing, and reading are needed.

2. Reading

  • Skimming and scanning.
  • Time management is critical here!
  • Read questions and answers first before the passage.
  • Find keywords and synonyms
  • Put attention on grammar and spelling
  • Eliminate options in multiple-choice by marking
  • If you miss an answer, don't worry - the test must go on ^_^
  • Make sure you include an answer to every question.
  • No improvisation - the answer is in the passages only
  • Simultaneous writing and reading are needed.

3. Writing

  • Spend 3-5 minutes to note down your ideas and make an outline
  • Find the key features - Task 1
  • Attention on grammar and spelling
  • Paragraphing logically - each paragraph must have a central topic
  • You may not be able to conduct an overall check - focus on checking the spelling of each word you type
  • Use paraphrasing and less common lexical items
  • No repetition of information

4. Speaking

  • Don't try to memorize - answer spontaneously
  • Learn about different important expressions in speaking
  • Use idioms and less common lexical item : use advanced vocabulary
  • Reflect on the grammar of the questions
  • It's okay to stall, but not for long
  • Be confident! Make your voice heard
  • Remember ! they don't evaluate accent ^_^

Untuk menutup artikel ini, saya juga ingin mencantumkan materi presentasi yang saya buat untuk webinar LET'S CRACK THE IELTS EXAM. Disana terdapat penjelasan struktur IELTS, dan tips and trick secara lebih terperinci untuk masing-masing test section di IELTS test. 

Semoga bermanfaat dan sukses terus untuk teman-teman ^_^



Stockholm, 26 Maret 2022



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengalaman Mengikuti Short Course Australia Awards "Renewable Energy Technology & Policies"

Tim Australia Awards Short Course Renewable Energy Technology & Policies 2018 Australia Awards Indonesia yang merupakan program beasiswa dari Pemerintah Australia untuk masyarakat Indonesia bukan hanya memiliki Long Term Awards program untuk pendidikan master, namun juga memiliki program Short Term Awards untuk mengikuti pelatihan singkat dengan topik-topik tertentu. Pada tahun 2018, saya memiliki kesempatan untuk mengikuti program Short Course dalam bidang energi terbarukan bersama 20 peserta terpilih lain dari seluruh Indonesia (terutama dari Indonesia Timur). Program Short Course ini terdiri dari 3 fase dengan total durasi 8 bulan, yaitu : Precourse di Indonesia (kurang lebih 3 hari) Kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Jeneponto Precourse untuk mempersiapkan keberangkatan ke Australia, disana kita mendapatkan informasi mengenai jadwal acara, universitas dan institusi tempat kita akan belajar, akomodasi, kultur budaya di Australia, dan yang paling p...

Persiapan Keberangkatan (PK) LPDP "5 HARI MENGUBAH POLA PIKIR KU"

Foto bersama PK-152 Abhinaya Estungkara Pada Agustus 2019, alhamdulillah aku mendapatkan pengumuman bahwa aku dinyatakan lulus Beasiswa LPDP untuk meneruskan master ke luar negeri. Salah satu dari rangkaian proses bagi penerima beasiswa adalah "Persiapan Keberangkatan" atau yang sering disebut PK. Persiapan untuk PK sendiri sudah dimulai beberapa minggu sebelum PK dilaksanakan. Sejak bulan September kami sudah tergabung dalam grup Whatsapp dan milis email untuk PK-152 (ini angkatan PK saya, hehe), nama angkatan PK kami adalah Abhinaya Estungkara. Kami sudah mendapatkan banyak tugas sebelum PK, pada dasarnya kegiatan PK ini "Dari Kita dan Untuk Kita", jadi semua hiburan, logistik, dan berbagai acara diisi oleh kita sendiri. Tugas-tugas PK pun beragam, seperti membuat lagu angkatan, membuat logo angkatan, membuat maskot angkatan. menghafal Visi-Misi dan Mars LPDP, membuat susunan acara, membuat koreografi angkatan, membuat kaos angkatan, merancang kegiatan bakti s...

Renewable Energy System at Green School Bali - Helping to Develop the System

It has been 3 years for me working at Green School Bali , as well as explore my curiosity about renewable energy. It is really interesting to be involved in this school, an educational institution that teaches about sustainability and prepares the students to be green leaders. I had an opportunity to be interviewed by Tech for Impact, if you want to read their publication, please read their article HERE . I will say that developing solar and hydro energy in Indonesia is not an easy job, especially since the price of electricity from the public grid is really cheap here. But there are many other values that people must believe in fighting for renewable energy, such as : 1. Think about the environment, renewable energy is clean and low emission. 2. Think about how much is the Indonesian natural resources for renewable energy, if we do not start to develop the system now, other countries will own them in the future, sad! 3. Think about showcasing the future to th...